- Menghubungkan dua buah jaringan komputer LAN yang sejenis sehingga mempunyai jaringan LAN yang lebih berkapasitas besar melalui ketentuan LAN yang dikonfigurasi sebelumnya tanpa bridge.
- Mengoneksikan beberapa jaringan komputer yang terpisah, baik itu dari tipe jaringan yang sama maupun yang berbeda-beda.
- Bisa juga berfungsi sebagai router pada jaringan komputer yang terbilang luas, pada bagian ini sering dinamakan dengan istilah ‘bridge router’.
- Mengcopy atau menyalin frame data dari sebuah jaringan ke jaringan yang lain, dengan alasan jaringan tersebut tetap terhubung.
Mode bridge dimanfaatkan sebagai access point atau pemancar akan tetapi pelayanannya terbatas pada pelayanan satu client saja, disebut juga dengan PTP (Point to Point). Mode ini dapat digunakan bagi network yang sifatnya routing ataupun bridging. Guna menggunakan mode ini, perangkat routerboard minimal memiliki lisensi level tiga.
Mode AP-Bridge kebalikan dari mode bridge. Apabila mode bridge hanya dapat melayani satu client, mode AP-bridge mampu melayani banyak client. Digunakan sebagai pemancar access point atau pemancar yang melayani client banyak, disebut juga dengan PTMP (Point to Multi Point). Untuk menggunakan mode ini, routerboard minimal berlisensi level empat.
Berikut ini adalah contoh implementasi dari fungsi utama sebuah bridge :
Sebuah perusahaan X memiliki satu buah server yang ditempatkan pada gedung 1. Sedangkan perusahaan X sendiri memiliki 3 buah gedung yang terdapat pada satu kompleks perkantoran. Setiap gedung akan dibuatkan jaringan local, yang berpusat pada server di gedung satu. Tiap – tiap gedung, yang mana terdiri dari banyak ruangan kecil, juga akan memiliki jaringan LAN sendiri.
Nah, untuk dapat menggabungkan semua jaringan local yang ada di dalam gedung dan ruangan – ruangan kantor tersebut, maka digunakanlah bridge, untuk menyatukan semua jaringan local tersebut menjadi sebuah jaringan local atau LAN besar yan berpusat pada server yang terletak di dalam gedung I tersebut. Begitulah kira – kira fungsi utama dari sebuah bridge.
B. Repeater Dalam Jaringan
Repeater berasal dari bahasa inggris ‘repeat’ yang memiliki arti mengulang/perulangan. Repeater ini adalah alat yang bertujuan untuk memperluas jangkauan sinyal WIFI yang lemah dari WIFI utama.
Fungsi -fungsi dari Repeater :
- Memperluas daya jangkau signal server
Fungsi yang pertama dari alat ini adalah untuk memperluas daya jangkau singnal. Jika signal lemah, maka daya jangkaunya akan lebih sempit, sedangkan ketika signal kuat maka daya jangkaunya akan lebih luas.
- Mengcover berbagai wilayah minim signal dari server
Dengan menggunakan repeater, maka daerah yang minim signal dapat dapat lebih mudah untuk mendapatkan signal. Hal ini dikarenakan, signal yang lemah dibuat menjadi lebih kuat oleh alat ini.
- Memudahkan akses signal WiFi
Dengan signal yang lebih kuat tentunya para pengguna perangkat yang membutuhkan signal dapat lebih mudah mengakses signal tersebut. Salah satu penerapan dari alat ini adalah pada signal WiFi.
- Meneruskan dan memaksimalkan signal
Fungsi yang keempat adalah meneruskan dan memaksimalkan signal. Dalam fungsi ini, repeater bekerja dengan cara menangkap, mengelola, memperbesar, dan meneruskan signal ke berbagai perangkat jaringan yang ada di sekitar alat ini.
- Memudahkan proses pengiriman dan penerimaan data
Dengan signal yang lebih kuat proses pengiriman dan penerimaan data antar sesama pengguna perangkat jaringan ataupun yang melalui jaringan dapat dilakukan dengan lebih cepat. Hal ini dapat diibaratkan seperti halnya ketika mobil melaju di jalan tol (ketika menggunakan repeater).
- Meminimalisir penggunaan kabel jaringan
Sistem kerja dari repeater adalah melalui signal wireless. Dengan menggunakan alat ini, maka penggunaan kabel yang ribet dan semrawut dapat dihindari.
Contoh penggunaan repeater, misal kita memiliki rumah 2 lantai dan mempunyai jaringan WIFI yang hanya dapat tersebar/tersedia pada lantai 1, dengan menggunakan repeater ini sinyal akan lebih besar lagi jangkauannya yang memungkinkan akan tersebar sampai lantai 2. Cara penggunaannya hanya dengan cara menghubungkan WIFI pada repeater seperti menghubungkan WIFI ke Perangkat Laptop atau Smartphone.
C. Network Interface Card(NIC)
Network Interface Card atau bisa di sebut sebagai LAN Card merupakan sebuah perangkat penghubung jaringan pada komputer yang nantinya akan terkoneksi pada slot PCI di Motherboard. Sebuah NIC memiliki alamat khusus yang disebut sebagai ethernet address atau MAC address. Alamat ini merupakan berupa kode heksa 48-bit. Setiap NIC memiliki alamat yang berbeda. Jadi jika suatu komputer hendak berkomunikasi dengan komputer lainnya maka ia akan memancarkan suatu sinyal untuk mencari alamat NIC yang dituju.
Apabila alamat tersebut telah/sudah ditemukan, maka komunikasi antar dua kartu ethernet dapat/bisa dilakukan.
Apabila NIC yang dituju itu ternyata tengah/sedang menangani komunikasi dengan kartu ethernet lain nya, maka terjadi tabrakan data atau juga collision. Keduanya itu kemudian akan berhenti memancarkan sinyal, menunggu untuk kembali memancarkan sinyal itu dalam waktu yang acak, sehingga kemudian bisa/dapat berkomunikasi kembali.
Fungsi NIC
– Sarana menerima serta mengirimkan data dengan melalui kabel jaringan.
– Sebagai sarana transfer data ke komputer lain dengan terlebih dahulu mempersiapkan data dari komputer supaya dapat dilewatkan ke media penghubung.
– Sebagai kontrol aliran data antar komputer serta juga sistem perkabelan.
– Sebagai penerima data yang ditransfer dari komputer lain lewat kabel serta menterjemahkannya juga ke dalam bit yang dimengerti oleh komputer.
Cara Kerja NIC
1. NIC memecah data menjadi bit
2. NIC mengirim data yang dipech dalam bentuk bit itu melalui jaringan komputer lalu dirangkai kembali menjadi data utuh.
3. Setiap NIC tersebut mempunyai suatu kode unik tersendiri terdiri atas 12 digit kode yang disebut dengan sebutan MAC Address (Media Access Control). Kode ini bertujuan utnuk menghindari tabrakan antar data dalam sistem jaringan.
4. Node akan mengirimkan paket data, maka sebelumnya itu akan melihat apakah jaringan itu sedang mengirimkan paket data atau pun tidak. Apabila node melihat jaringan tidak melakukan pengiriman paket data, maka node ini akan melakukan pengiriman paket data.
5. Jika ada paket data yang dipancarkan pada saat node itu sedang mengirimkan paket data, maka akan terjadi sebuah collision.
6. Node serta jaringan akan berhenti bersamaan dan tidak mengirimkan paket data.
7. Setelah ia berhenti, node dan juga jaringan itu kemudian akan menunggu waktu itu secara acak untuk dapat/bisa mengirimkan paket data.
8. Paket data yang mengalami collision ini akan dikirim kembali pada saat ada kesempatan. Cara kerja inisering dinamakan juga dengan metode CSMA/CD (Carrier Sence Multiple Access atau Collison Detection), yakni pengurusan bagi pengiriman data oleh komputer/node itu secara serentak.
Jenis NIC
Secara umum ada dua bagian NIC yakni Network Interface Fisik dan NIC Logis. Berikut penjelasan tentang keduanya.
1. NIC Fisik
NIC fisik adalah sebuah Network Interface yang bisa didefinisikan itu secara fisik, berbentuk kartu serta ditancapkan pada slot di dalam motherboard.
NIC fisik ini adalah yang biasa digunakan sehari – hari dalam komputer atau leptop orang pada umumnya. Atau yang mempunyai port RJ – 45 untuk dapat mengkoneksikan sebuah komputer ke dalam jaringan menggunakan kabel.
2. NIC Logis
NIC Logis adalah NIC yang tidak bisa didefenisikan secara fisik. NIC Logis ini ini merupakan sebuah software dan juga sebuah program yang dibuat untuk dapat mendefinisikan dirinya sendiri bahwa seolah – olah ia itu sebuah Network Interface Card.
No comments:
Post a Comment